Beauveria bassiana
Beauveria bassiana | |
---|---|
B. bassiana pada tubuh belalang | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | B. bassiana
|
Nama binomial | |
Beauveria bassiana |
Beauvaria bassiana adalah cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga.[1] B. bassiana berasal dari kingdom Fungi, filum Ascomycota, kelas Sordariomycetes, orde Hypocreales, famili Clavicipitaceae, dan genus Beauvaria.[2]
Habitat
[sunting | sunting sumber]Beauveria bassiana secara alami terdapat di dalam tanah sebagai jamur saprofit.[3] Pertumbuhan jamur di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, seperti kandungan bahan organik, suhu, kelembapan, kebiasaan makan serangga, adanya pestisida sintetis, dan waktu aplikasi.[3] Secara umum, suhu di atas 30 °C, kelembapan tanah yang berkurang dan adanya antifungal atau pestisida dapat menghambat pertumbuhannya.[3]
Cara infeksi
[sunting | sunting sumber]Cara cendawan Beauveria bassiana menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru.[4]
B. bassiana masuk ke tubuh serangga inang melalui kulit, saluran pencernaan, spirakel, dan lubang lainnya.[4] Inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang akan berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kulit tubuh.[4] Penembusan dilakukan secara mekanis dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin.[4] Pada proses selanjutnya, jamur akan bereproduksi di dalam tubuh inang.[4] Jamur akan berkembang dalam tubuh inang dan menyerang seluruh jaringan tubuh, sehingga serangga mati.[4] Miselia jamur menembus ke luar tubuh inang, tumbuh menutupi tubuh inang dan memproduksi konidia.[4] Dalam hitungan hari, serangga akan mati.[4] Serangga yang terserang jamur B. bassiana akan mati dengan tubuh mengeras seperti mumi dan jamur menutupi tubuh inang dengan warna putih.[5]
Dalam infeksinya, B. bassiana akan terlihat keluar dari tubuh serangga terinfeksi mula-mula dari bagian alat tambahan (apendages) seperti antara segmen-segmen antena, antara segmen kepala dengan toraks, antara segmen toraks dengan abdomen, dan antara segmen abdomen dengan cauda (ekor).[4] Setelah beberapa hari kemudian seluruh permukaan tubuh serangga yang terinfeksi akan ditutupi oleh massa jamur yang berwarna putih.[4] Penetrasi jamur entomopatogen sering terjadi pada membran antara kapsul kepala dengan toraks atau di antara segmen-segmen apendages demikian pula miselium jamur keluar pertama kali pada bagian-bagian tersebut[6]
Serangga yang telah terinfeksi B.bassiana selanjutnya akan mengontaminasi lingkungan, baik dengan cara mengeluarkan spora menembus kutikula keluar tubuh inang, maupun melalui fesesnya yang terkontaminasi.[4] Serangga sehat kemudian akan terinfeksi.[4] Jalur ini dinamakan transmisi horizontal patogen (inter/intra generasi).[4][6]
Aplikasi
[sunting | sunting sumber]Dilaporkan telah diketahui lebih dari 175 jenis serangga hama yang menjadi inang jamur B. bassiana.[1][5] Berdasarkan hasil kajian jamur ini efektif mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) dan wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran.[1][5] Sebagian contoh lain yang menjadi inang jamur B. bassiana adalah kumbang pisang, jangkrik, ulat sutra, dan semut merah.[5] Karena B. bassiana dapat menyerang hampir semua jenis serangga, cendawan ini digolongkan ke dalam non-selektif pestisida sehingga dianjurkan tidak digunakan pada tanaman yang pembuahannya dibantu oleh serangga.[5]
Penggunaan jamur ini untuk membasmi hama dapat dilakukan dengan beberapa metode.[7] Jamur ini bisa dipakai untuk jebakan hama.[7] Adapun cara penggunaanya yaitu dengan memasukkan Beauveria bassiana beserta alat pemikat berupa aroma yang diminati serangga (feromon) ke dalam botol mineral.[7] Serangga akan masuk ke dalam botol dan terkena spora. Akhirnya menyebabkan serangga tersebut terinfeksi.[7] Cara aplikasi lain yaitu dengan metode penyemprotan.[7]
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian, ternyata Beauveria bassiana bukan parasit bagi manusia dan invertebrata lain.[7] Tapi, bila terjadi kontak dengan spora yang terbuka bisa menyebabkan alergi kulit bagi individu yang peka.[7]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Beauveria bassiana Pengendali Hama Tanaman" (PDF). Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Hias. 28 (1): 11–12. 2006. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 30 Mei 2022. Diakses tanggal 30 Mei 2022.
- ^ (Inggris) [EOL]. 2000. Beauveria bassiana (Bals. -Criv.) Vuill. 1912.[terhubung berkala] http://www.eol.org/pages/160292 [12 Mei 2010]
- ^ a b c (Inggris) McCoy C, Quintela ED, Faria M de. 1990. Environmental persistence of entomopathogenic fungi. [terhubung berkala]. http://www.lsuagcenter.com/s265/mccoy.htm Diarsipkan 2008-06-05 di Wayback Machine.. [6 Nov 2007].
- ^ a b c d e f g h i j k l m Purnomo H. 2005. Patogen serangga.[terhubung berkala]. http://elearning.unej.ac.id/courses/PNH1653/document/PATOGEN_SERANGGA.pdf?cidReq=PNH1653[pranala nonaktif permanen]. [12 September 2007].
- ^ a b c d e [Diptan DIY] Dinas Pertanian Propinsi DIY. 2005. Beauveria bassiana pengendaali walang sangit. [terhubung berkala] http://www.distan.pemda-diy.go.id/index.php?option=content&task=view&id=92&Itemid=2 Diarsipkan 2011-05-17 di Wayback Machine.. [12 September 2007].
- ^ a b Hasyim A, Azwana, Mu’minin K. 2005. Cara mudah mendapatkan jamur entomopatogen, Beauveria bassiana, dari tanah dengan teknik umpan serangga. [terhubung berkala] http://www.balitbu.go.id/infotek1.htm[pranala nonaktif permanen]. [12 September 2007].
- ^ a b c d e f g Dinata A. 2004. Jamur: insektisida biologis yang ramah lingkungan. [terhubung berkala http://www.pikiranrakyat.com/cetak/0404/15/cakrawala/penelitian.htm. [12 September 2007].